Perbedaan Pembukuan dan Akuntansi (Bagian II)

Pembukuan

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah bahwa pekerjaan seorang bagian pembukuan dan akuntan saling tumpang tindih, karena pembukuan merupakan bagian dari akuntansi. Pembukuan, seperti yang tersirat dari kata tersebut, adalah tentang ‘menyimpan buku’ dan merupakan langkah pertama dalam proses akuntansi. Pemegang buku adalah orang yang bertanggung jawab untuk menyimpan catatan transaksi keuangan suatu bisnis yang akurat dan lengkap. Secara umum, ini adalah proses mekanis yang tidak melibatkan analisis transaksi keuangan apa pun, tetapi hanya pencatatan transaksi.

Namun, pemegang buku memainkan peran penting dalam menjalankan bisnis secara efisien dengan, misalnya, mencatat pembayaran dan penerimaan bisnis sambil memastikan jumlah yang benar dibayar dan diterima (dan pada waktu yang tepat).

Bagian pembukuan akan mengikuti serangkaian prosedur yang ditentukan secara berulang untuk mencatat setiap dan setiap transaksi yang terjadi setiap hari. Ini kemudian dihitung pada akhir hari dan juga pada akhir bulan. Tugas-tugas pembukuan umum seperti menerbitkan faktur kepada pelanggan, mencatat penerimaan kas dari pelanggan, mencatat faktur dari pemasok, membayar pemasok, mencatat inventaris, memproses penggajian dan transaksi kas kecil sepenuhnya memadai untuk kebutuhan akuntansi bisnis yang sangat kecil.

Akuntansi

Seorang akuntan disisi lain akan fokus pada gambaran keuangan yang lebih besar dan melakukan tugas-tugas yang memengaruhi seluruh proses akuntansi. Mereka akan membangun informasi yang diberikan oleh pemegang buku dan kemudian mengklasifikasikan, menganalisis, meringkas, menafsirkan, dan melaporkan informasi keuangan. Pembukuan harus selalu diperbarui dan akurat oleh pemegang buku, tetapi kemudian diserahkan kepada akuntan untuk analisis keuangan lebih lanjut yang menambah beberapa makna. Akuntan akan menganalisis dan menafsirkan data keuangan untuk bisnis guna memperkirakan laporan keuangan dan mengevaluasi efisiensi. Selain itu, akuntan dapat memutuskan untuk bekerja di berbagai bidang yang berbeda seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi pajak, audit, atau layanan keuangan.

Karena kesamaan dalam sifat pekerjaan pemegang buku dan akuntan, sering kali istilah tersebut digunakan secara bergantian. Akan tetapi, keduanya merupakan profesi atau karier yang berbeda dan akan membutuhkan waktu lebih lama bagi seorang mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan yang berkualifikasi karena kompleksitas dan sifat pekerjaan yang terlibat.

Perbedaan antara Pembukuan dan Akuntan

Sering kali terdapat kesalahpahaman bahwa pembukuan dan akuntansi adalah hal yang sama. Meskipun keduanya bekerja untuk membantu perusahaan mengelola keuangan, ada beberapa perbedaan penting antara tugas pembukuan dan akuntan. Sejak awal, penting untuk dipahami bahwa pembukuan dan akuntan merupakan bagian integral dari bisnis perusahaan.

Meskipun tugas mereka terkadang dapat tumpang tindih, tentunya ada aspek tertentu dari bisnis perusahaan yang secara khusus akan dipercayakan kepada akuntan, dan aspek lain yang akan diberikan kepada pembukuan. Secara sederhana dan sangat umum, pembukuan kemungkinan akan menjadi orang yang membantu perusahaan dalam pencatatan dan transaksi keuangan yang sedang berlangsung agar bisnis perusahaan berjalan lancar. Di sisi lain, akuntan akan menjadi orang yang menganalisis data yang dihasilkan oleh bagian pembukuan, melaporkannya, dan paling cocok untuk memberi saran masalah keuangan perusahaan. Akuntan juga akan memiliki pemahaman yang kuat tentang persyaratan perpajakan perusahaan, dan akan paling mampu membantu di area tersebut.

Untuk memahami lebih komprehensif manfaat yang dapat diberikan oleh pembukuan dan akuntan bagi bisnis entitas akan sangat membantu jika perusahaan anda mengetahui tugas-tugas yang diharapkan dapat dilakukan oleh masing-masing. Pembukuan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, berperan penting dalam pengelolaan keuangan bisnis yang berkelanjutan.

Beberapa tugas yang secara rutin dilakukan oleh pembukuan meliputi:

  • Memproses faktur, yang diterima perusahaan, melakukan pembayaran, dan transaksi keuangan lainnya
  • Memproses dan memelihara sistem penggajian
  • Menyiapkan saldo awal laporan keuangan
  • Merekonsiliasi akun dan menyiapkan laporan rekonsiliasi
  • Mengelola piutang dan hutang, yaitu jumlah yang terutang oleh debitur, dan jumlah yang terutang kepada kreditur
  • Menghitung PPN
  • Mendesain, menetapkan, dan meninjau sistem akuntansi

Ada berbagai macam tugas lain yang dapat dilakukan oleh pembuku, dan seperti tugas-tugas yang diuraikan di atas, tugas-tugas tersebut umumnya terkait dengan pemeliharaan catatan keuangan yang berkelanjutan. Meskipun seorang akuntan juga akan memenuhi syarat untuk membantu untuk bidang ini, penting untuk disadari bahwa kemungkinan akan ada perbedaan besar dalam biaya yang dibebankan oleh pembukuan dan akuntan. Untuk memanfaatkan anggaran dengan sebaik-baiknya, pertimbangan yang matang tentang tugas mana yang akan didelegasikan kepada pembukuan atau akuntan sangat disarankan.